Fakta Unik: Apakah Gurita Benar-Benar Punya Tiga Hati?

masasih – Dunia laut menyimpan banyak misteri biologis yang menarik untuk dibongkar, salah satunya adalah makhluk berkaki delapan yang dikenal dengan gurita. Hewan ini telah lama menjadi subjek berbagai penelitian ilmiah, baik dari sisi perilaku, kemampuan berkamuflase, hingga struktur tubuhnya yang menakjubkan. Tapi ada satu fakta yang sering memicu rasa penasaran: benarkah gurita memiliki tiga hati?

Mari kita ulas secara menyeluruh, dalam 2.000 kata, fakta ilmiah, anatomi, serta fungsi unik dari sistem peredaran darah gurita yang membuat hewan ini begitu luar biasa.

Gurita: Makhluk Invertebrata yang Cerdas dan Aneh

Sebelum masuk ke pembahasan inti tentang tiga hati gurita, penting untuk memahami bahwa gurita termasuk dalam kelas Cephalopoda, keluarga yang sama dengan cumi-cumi dan sotong. Gurita adalah invertebrata, yang artinya tidak memiliki tulang belakang. Meskipun begitu, gurita dianggap sebagai salah satu makhluk laut paling cerdas di dunia.

Mereka memiliki sistem saraf yang kompleks, mampu membuka toples, menyelesaikan teka-teki, dan bahkan bisa menyamar menyerupai benda-benda di sekitarnya. Namun di balik kecerdasan tersebut, struktur anatomi mereka pun penuh keanehan yang mengejutkan.

Tiga Hati: Bukan Mitos, Tapi Fakta Biologis

Ya, gurita memang benar-benar memiliki tiga jantung. Ini bukan bualan atau sekadar dongeng laut, tapi telah terbukti lewat banyak studi anatomi dan fisiologi laut. Lalu, bagaimana cara kerja tiga jantung ini?

  1. Satu jantung sistemik (systemic heart): berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
  2. Dua jantung branchial (branchial hearts): masing-masing bertugas memompa darah ke insang kanan dan kiri, di mana darah akan mendapatkan oksigen.

Dengan kata lain, dua jantung membantu sirkulasi darah menuju insang untuk pertukaran gas, sedangkan satu jantung utama bertanggung jawab mengedarkan darah kaya oksigen ke jaringan tubuh lainnya.

Mengapa Gurita Membutuhkan Tiga Jantung?

Pertanyaan ini masuk akal karena kebanyakan makhluk hanya memiliki satu jantung. Jawabannya terletak pada kombinasi antara sistem pernapasan gurita dan jenis darahnya.

Gurita menggunakan hemocyanin sebagai pengikat oksigen dalam darah, bukan hemoglobin seperti pada manusia. Hemocyanin berwarna biru karena mengandung tembaga, dan bekerja lebih efisien di lingkungan laut yang dingin dan kadar oksigennya rendah.

Namun, hemocyanin tidak seefektif hemoglobin dalam mengikat oksigen, sehingga gurita membutuhkan sistem sirkulasi yang lebih kuat dan efisien, itulah sebabnya mereka dilengkapi tiga jantung untuk memastikan oksigen tersebar dengan cukup cepat ke seluruh tubuh.

Fakta Tambahan: Salah Satu Jantung “Berhenti” Saat Berenang

Inilah fakta yang mengejutkan: ketika gurita berenang aktif dengan menggunakan jet air untuk mendorong tubuhnya ke depan, jantung sistemiknya berhenti berdetak sejenak. Hal ini menjelaskan mengapa gurita tidak suka berenang terlalu lama karena sangat melelahkan bagi tubuh mereka.

Sebagian besar waktu, gurita lebih suka merayap di dasar laut menggunakan lengan-lengannya yang fleksibel. Gaya hidup ini membantu mereka menghemat energi dan menjaga sirkulasi darah tetap stabil.

Peran Hemocyanin: Darah Biru yang Menakjubkan

Seperti disebutkan sebelumnya, gurita tidak memiliki darah merah. Warna darah mereka adalah biru pucat, berkat hemocyanin yang mengandung ion tembaga. Hemocyanin larut langsung dalam plasma darah, berbeda dengan hemoglobin yang terikat dalam sel darah merah.

Keunggulan hemocyanin adalah kemampuannya dalam mengikat oksigen dalam suhu rendah dan tekanan tinggi lingkungan khas laut dalam, tempat banyak spesies gurita hidup.

Namun, sebagai kompensasinya, hemocyanin tidak begitu efisien. Maka dari itu, tiga jantung menjadi sistem pendukung vital agar suplai oksigen tetap memadai.

Evolusi yang Membentuk Tiga Jantung

Dalam perspektif evolusi, struktur tiga jantung gurita bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba. Ini adalah hasil seleksi alam yang kompleks. Lingkungan perairan dalam yang dingin, oksigen terbatas, serta kebutuhan energi tinggi untuk kelangsungan hidup membentuk sistem peredaran darah dan jantung yang unik.

Hewan cephalopoda lain seperti cumi-cumi juga menunjukkan sistem yang mirip, meskipun tiap spesies punya variasi fisiologis tersendiri. Peran ganda dari sistem sirkulasi ini mendukung efisiensi metabolisme dan respons cepat terhadap bahaya.

Bagaimana Jika Salah Satu Jantung Tidak Berfungsi?

Jika salah satu dari jantung branchial rusak atau tidak bekerja secara optimal, kemampuan gurita untuk menyerap oksigen akan terganggu. Hal ini bisa menyebabkan stres metabolik, kelelahan, atau bahkan kematian jika tidak bisa dikompensasi.

Namun, gurita memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Beberapa studi menunjukkan bahwa gurita bisa bertahan meskipun dalam kondisi oksigen rendah (hipoksia) untuk jangka waktu tertentu. Mereka juga bisa menurunkan laju metabolisme untuk menghemat energi saat dalam bahaya.

Pengaruh Tiga Jantung Terhadap Perilaku Gurita

Fakta bahwa gurita memiliki tiga jantung memengaruhi banyak aspek dalam perilaku mereka. Misalnya:

  • Mobilitas terbatas saat berenang: karena jantung utama berhenti berdetak, gurita lebih suka berjalan daripada berenang.
  • Strategi berburu: gurita mengandalkan kecepatan dan sembunyi, bukan kejar-kejaran dengan mangsa.
  • Kecenderungan hidup soliter: mereka mengatur ritme aktivitas yang tak terlalu intens untuk menyesuaikan dengan kebutuhan oksigen.

Struktur ini mendukung gaya hidup yang efisien dan defensif.

Studi Terbaru: Teknologi MRI dan Pemindaian Fungsional

Teknologi modern seperti MRI dan pemindaian fungsional kini memungkinkan peneliti untuk mengamati detak jantung gurita secara real-time. Beberapa eksperimen berhasil menangkap pola kerja tiga jantung saat gurita menghadapi rangsangan tertentu—misalnya saat berburu, stres, atau istirahat.

Hasilnya menunjukkan bahwa jantung branchial berdetak dalam ritme yang agak berbeda dibandingkan jantung sistemik, dan ketiganya bisa saling menyesuaikan. Ini menunjukkan tingkat koordinasi biologis yang luar biasa dari sistem peredaran darah gurita.

Gurita dan Penelitian Biomedis

Karena sistem jantung mereka unik, gurita telah menjadi subjek dalam penelitian biomedis untuk memahami bagaimana peredaran darah bisa tetap efisien dalam kondisi ekstrem. Bahkan, beberapa ilmuwan mempelajari hemocyanin sebagai alternatif potensial untuk terapi oksigen dalam pengobatan manusia, meski masih dalam tahap awal.

Sistem tiga jantung juga memberi inspirasi bagi desain robotika biologis dan perangkat medis yang bisa meniru efisiensi alami dalam distribusi energi dan cairan tubuh.

Keunikan Gurita Lainnya yang Mendukung Sistem Peredaran Darah

Selain tiga jantung dan darah biru, gurita juga memiliki:

  • Delapan lengan dengan sistem saraf tersendiri, yang memungkinkan mereka bergerak secara semi-independen.
  • Kepala besar dengan otak utama yang kompleks, sekitar dua pertiga neuron mereka berada di lengan, bukan di kepala.
  • Kemampuan regenerasi lengan, yang sangat membantu jika mereka kehilangan satu dalam pertarungan.

Semua ini bekerja secara terintegrasi, dan sistem jantung mendukung aktivitas tinggi dari lengan-lengan tersebut.

Tiga Hati, Satu Tujuan Hidup

Fakta bahwa gurita punya tiga jantung bukan hanya trivia biologis yang mengagumkan, tapi mencerminkan betapa canggihnya adaptasi makhluk ini terhadap lingkungan ekstrem. Masing-masing jantung punya tugas spesifik, dan semuanya bekerja sama untuk memastikan tubuh gurita tetap mendapatkan suplai oksigen yang cukup.

Fenomena ini menegaskan bahwa kehidupan bawah laut penuh kejutan, dan bahwa evolusi bisa menghasilkan solusi yang sangat berbeda dari apa yang kita lihat pada manusia atau mamalia darat. Di balik penampilan gurita yang aneh dan nyentrik, tersembunyi sistem sirkulasi yang rumit, efisien, dan tak kalah hebat dari teknologi canggih buatan manusia.

Apakah Anda sekarang percaya bahwa gurita benar-benar memiliki tiga hati? Jawabannya jelas: iya, dan itu adalah salah satu dari banyak keajaiban biologi laut yang membuat kita terus ingin belajar lebih banyak. Bagi para peneliti, ini adalah pintu masuk untuk menjelajahi lebih dalam lagi misteri fisiologi laut.

Dan bagi kita yang penasaran, ini adalah pengingat bahwa bumi ini menyimpan lebih banyak keajaiban daripada yang kita bayangkan. Gurita, dengan tiga jantung dan darah birunya, adalah simbol hidup dari betapa luar biasanya evolusi.

Jika Anda tertarik mempelajari lebih dalam tentang keunikan anatomi laut lainnya, jangan berhenti pada gurita. Dunia bawah laut selalu punya cerita baru untuk diceritakan dan siapa tahu, bisa jadi jantung keempat Anda, yaitu rasa ingin tahu, akan terus berdenyut karenanya.