Seaman Apa Privasi Perangkatmu

Seaman Apa Privasi Perangkatmu

masasih.web.id Seberapa aman suatu privasi dari perangkatmu bisa diukur dari seberapa seseorang bisa mengakses perangkat tersebut. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Seaman Apa Privasi Perangkatmu. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Seaman Apa Privasi Perangkatmu

Privasi telah menjadi banyak pemberitaan akhir-akhir ini dalam beberapa tahun. Mulai dari skandal Cambridge Analytica sampai kamera sekuriti Ring yang dibajak.Tak hanya perangkat seperti telepon seluler atau laptop, pernahkah kamu penasaran dengan keamanan keamanan data yang tersimpan di perangkat lunak mobilmu?Dikutip dari Carscoops, Senin 30 Desember 2019, The Washington Post menjawab pertanyaan ini dengan meretas Chevrolet Volt. Proses “ pembajakan” ini makan waktu berjam-jam dan fokus kepada sistem infotainment yang berisi data yang paling gampang diakses.Sistem ini menyimpan banyak informasi tentang pemilik mobil, termasuk di mana mereka mengemudi dan siapa saja yang dipanggil dalam seminggu terakhir.Tak sampai di situ, komputer di sistem ini juga menyimpan identifikasi unik ponsel cerdas dan daftar panjang kontak, termasuk alamat, e-mail, dan foto.

Apakah Data Ini Tersebar Luas?
Media ini memeriksa komputer infotainment Volt yang dibeli di eBay seharga US$375 (Rp5,21 juta). Data ini menyimpan informasi orang-orang mendapatkan bensin dan makanan. Ada juga beberapa catatan beberapa panggilan telepon ke kontak bernama “ Sweetie” dan memiliki foto-foto mereka.Orang yang disewa untuk meretas mobil ini bisa melihat pengumpulan data yang lebih luas. Dikatakan bahwa Ford mencatat posisi pengemudi setiap bebeapa saat, bahkan pengemudi tidak menggunakan sistem navigasi.

Tentu saja hanya sebagian kecil data yang dikumpulkan. Juru bicara perusahaan menyebut data yang dikumpulkan adalah lokasi dan kinerja kendaraan, serta perilaku pengemudi.“ Banyak data ini bersifat sangat teknis dan tak bisa dikaitkan dengan individu,” kata dia.Masalah privasi akan tumbuh ke depannya. Disarankan kamu harus berpikir ulang untuk menyambungkan smartphone ke dalam sistem infotainment, terutama di mobil sewaan.

Teknologi pada prinsipnya diciptakan untuk membuat penggunanya lebih aman atau nyaman menggunakan perangkat. Tujuan yang sama dilakukan produsen otomotif saat menyematkan perangkatan teknologi terbaru pada kendaraan.Namun sebuah riset dari organisasi nirlaba untuk pendidikan dan keselamatan lalu lintas, AAA Foundation for Traffic Safety menemukan fakta mengejutkan. Teknologi di kendaraan juga bisa memicu peluang terjadinya kecelakaan

Dikutip dari Zing, Jumat 27 Desember 2019, sebagian besar mobil baru telah dilengkapi beragam piranti keamanan mengemudi yang lebih canggih. Sebut saja cruise control yang adaptif dan fitur yang memandu kendaraan tetap berada di jalurnya (lane keeping assist).Tapi kelemahan teknologi ini juga meningkatkan risiko ketidakamanan.Penelitian terbaru dari AAA Foundation menunjukkan semakin pengemudi merasa terbantu dengan teknologi yang ada, mobil akan semakin aman dan mudah dikendarai.Jika digunakan dengan benar, sistem ini akan membuat orang merasa lebih aman di dalam mobil. Tapi, teori dan praktik tak selalu berjalan beriringan.

Baca Juga :Guru Cantik Ngajarin Anatomi Asik Banget

Dua Fitur Permudah Pengemudi
Fitur kontrol jelajah adaptif dan lane keeping assist merupakan dua fitur yang populer di mobil anyar, baik yang mewah maupun yang harganya terjangkau.Cruise control berguna untuk menjaga jarak yang aman di jalan bebas hambatan. Fitur ini bisa mengurangi atau menambah kecepatan tanpa intervensi pengemudi.Sementara itu, lane keeping assist membantu pengemudi menjaga setir kemudi di jalur yang benar. Dia akan memosisikan kembali mobil yang keluar jalur ke trek yang benar.Kedua sistem ini memang membutuhkan pengemudi untuk fokus mengendalikan mobil. Setidaknya, meletakkan tangan mereka di setir kemudi.

Terlalu Bergantung Juga Bikin Celaka
Namun, pengemudi tak selalu mengemudi dengan cara ini. Banyak kecelakaan yang terjadi baru-baru ini menunjukkan pengemudi terlalu bergantung kepada fitur-fitur canggih. Terus terang, pengemudi jadi malas ketika mengendarai mobil. Konsekuensinya pun tak selalu bisa dibalik.

Penelitian yang dilakukan AAA Foundation ini menunjukkan bahwa kedua sistem ini menggandakan situasi mengemudi yang subjektif. Survei tersebut dilakukan pada mobil Acura FDX, Ford Fusion, Honda Accord, Jeep Cherokee, dan Hyundai Sonata.Sayangnya, tak dijelaskan apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh orang-orang yang bergantung kepada fitur cruise control dan lane keeping assist.Studi tersebut juga menekankan bahwa produsen mobil perlu mencari cara untuk meningkatkan kesadaran pengemudi. Kajian ini juga menggarisbawahi bahwa teknologi keselamatan itu masih punya keterbatasan.