Menurut Ilmuan Gas Ini Tanda Adanya Alien

Menurut Ilmuan Gas Ini Tanda Adanya Alien

Masasih.web.id – Para ilmuwan yang mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi diperkirakan akan memperhatikan karbon monoksida (CO), menurut sebuah studi baru yang di temukan parah ilmuan baru-baru ini.

Zat tersebut sangat beracun bagi manusia dan sebagian besar kehidupan hewan di Bumi, karena karbon monoksida mampu melekat erat pada hemoglobin sehingga mencegah protein dalam darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Gas itu biasanya tidak dinilai sebagai “biosignature” yang menjanjikan, unsur yang biasanya ditargetkan oleh para ahli astrobiologi dalam pencarian alien. Banyak peneliti menganggap CO sebagai anti-biosignature, karena merupakan sumber karbon dan energi yang tersedia di Bumi. Namun, kali ini, para ahli mengklaim telah menemukan banyak CO di atmosfer planet ekstrasurya. Temuan ini disebut telah menyingkap anggapan yang menyebut bahwa tidak ada kehidupan lain di luar Bumi. Dalam hal ini, karbon monoksida ada di atmosfer zona exoplanet Proxima B yang mengorbit bintang katai merah (Red Dwarf) Proxima Centauri.

Tim ilmuwan juga menguji kandungan gas ini dalam dua model atmosfer planet yang berbeda. Pengujian dilakukan untuk melihat seberapa jauh gas karbon monoksida bisa berakumulasi. Model pertama adalah atmosfer Bumi pada tiga miliar tahun lalu, di mana atmosfernya memiliki kandungan karbon monoksida yang lebih besar dibanding sekarang. Model kedua adalah kondisi bintang katai merah seperti Proxima Centauri, yang kini juga memiliki kandungan karbon monoksida yang berlimpah. Kita tidak kaget kalau Proxima Centauri memiliki tingkatan kandungan karbon monoksida yang tinggi,” ujar ilmuwan Edwan Schwieterman.

“Bagaimana pun, (atmosfer Proxima Centauri) tidaka kan menjadi tempat yang baik bagi manusia atau hewan tinggal karena karbon monoksida yang terlalu banyak dapat mempersempit kemungkinan mereka untuk hidup.

Sementara itu, kehidupan mikroba adalah hal yang biasa di Bumi pada 3 miliar tahun lalu, tidak seperti keberadaan binatang (fosil paling awal dari organisme multisel berasal dari sekitar 600 juta tahun yang lalu). Hasil riset tim menunjukkan bahwa karbon monoksida dapat terakumulasi dalam jumlah yang signifikan pada masa lalu, mencapai konsentrasi sekitar 100 bagian per juta (ppm), atau sekitar 1.000 kali lebih tinggi dari level saat ini.

“Itu berarti kita bisa mengharapkan adanya kandungan CO yang tinggi di atmosfer planet ekstrasurya yang mengorbit bintang seperti matahari kita,” kata penulis utama studi ini, Timothy Lyons, seorang profesor biogeokimia di University of California, Riverside (UCR).

Baca juga : Hewan Yang Memiliki Kaki Yang Aneh

Para ilmuwan juga menerapkan model mereka pada sistem exoplanetary, khususnya yang berpusat pada katai merah, bintang-bintang kecil dan redup yang membentuk sekitar 75 persen dari populasi bintang di galaksi Bimasakti. Tim menemukan bahwa planet katai merah yang dikatakan bisa dihuni manusia, konon mengandung banyak oksigen di atmosfernya yang didukung oleh tingkat CO yang tinggi. Faktanya, konsentrasi karbon monoksida pada dunia semacam itu bisa mencapai beberapa persen.

“Mengingat konteks astrofisika yang berbeda untuk planet-planet ini, kita seharusnya tidak terkejut ketika menemukan biosfer mikroba yang ‘mempromosikan’ karbon monoksida tingkat tinggi,” tutur pemimpin penelitian Edward Schwieterman, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Ilmu Bumi UCR.

“Namun, ini tentu bukan tempat yang baik untuk kehidupan manusia atau hewan seperti yang kita kenal di Bumi,” tambahnya.

Studi baru tentang pencarian alien tersebut telah diterbitkan pada minggu lalu di The Astrophysical Journal.