Masasih.web.id – Katak dan kodok adalah jenis hewan yang luar biasa. Meski kecil, katak dapat dijadikan indikator apakah suatu lingkungan telah terkontaminasi atau tidak.
Beberapa jenis katak dan bahkan daging dapat digunakan sebagai pengganti protein, selain ayam dan sapi. Untuk lebih jelasnya, kami telah merangkum fakta-fakta menarik tentang katak dan kodok yang harus kita ketahui.
Ada lebih dari 4.700 jenis katak di bumi ini.
Katak adalah hewan amfibi, atau yang bisa hidup di darat dan di air. Menurut sebuah penelitian, ditemukan sekitar 4700 jenis atau spesies katak di muka bumi ini. Yang membedakan katak satu dengan yang lainnya adalah tempat katak hidup, warna kulit, bentuk tubuh,dan ada atau tidaknya racun pada selaput kulitnya. Beberapa jenis racun dari katak bisa membunuh manusia bahkan hewan besar seperti gajah.
Perbedaan antara Katak dan Kodok.
Sering kali kita bingung untuk membedakan mana katak dan mana kodok. Bahkan sering tertukar dalam penyebutannya. Yang lebih parah, kita beranggapan jika katak dan kodok adalah hewan yang sama, hanya beda penamaan saja. Padahal Katak dan Kodok adalah dua hewan yang berbeda.Katak dalam bahasa Inggris disebut frog. Sedangkan Kodok disebut dengan toad. Dalam klasifikasi ilmiah, semua anggota ordo Anura disebut katak (frog) kecuali anggota famili Bufonidae yang dianggap kodok sejati. Dalam bahasa daerah sering disebut bangkong.
Secara umum kita bisa membedakan katak dan kodok hanya dengan melihat kulit, bentuk kaki belakang, bentuk tubuh, dan kemampuan melompatnya. Katak memiliki kulit lebih halus dan cenderung lembap. Kodok berkulit kasar, berbintil-bintil, dan sering kering. Kaki belakang katak kuat, panjang dan berselaput, sehingga memungkinkan katak cepat dalam melompat dan berenang. Kaki kodok pendek sehingga tak pandai melompat, ditunjang pula dengan bentuk tubuh pendek dan gemuk. Katak bertubuh lebih kecil dan ramping.
Melompat 20 kali panjang tubuhnya!
Hanya katak makhluk di dunia ini yang bisa melompat 20 kali panjang tubuhnya. Manusia hanya mampu melompat 4 kali panjang tubuhnya, atau sekitar 9 meter yang pernah dicapai seorang juara dunia lompat jauh. Kira-kira selebar apa kita bisa melombat? Cobalah melompat dan ukur!
Baca juga : Banyaknya Manfaat Lari Maraton
Membedakan katak jantan dan betina.
Bisakah kita membedakan katak jantan dan betina hanya dalam sekali pandang? Bisa! Katak memiliki telinga yang disebut tympanum. Terletak di belakang mata. Nah, jika telinga lebih besar dari mata maka katak itu jantan. Jika lebih kecil maka katak itu betina. Selain itu, biasanya katak betina berbadan lebih besar dari jantan.
Nyanyian katak yang nyaring.
Setiap jenis katak memiliki nyanyian yang berbeda-beda. Setiap musim hujan kita akan sering mendengarnya, terutama jika rumah kita dekat sawah atau hutan. Hanya katak jantan yang bisa membuat nyanyian. Suara yang dihasilkan berasal dari kantong suara elastik yang akan diisi udara. Suara akan mengeras dan mampu terdengar hingga jarak berkilometer. Nyanyian ini digunakan katak jantan untuk menarik perhatian katak betina saat musim kawin telah tiba.
Ganti kulit.
Katak berganti kulit hampir setiap minggu. Itulah kenapa kulit katak selalu terlihat lembab dan cenderung berlendir. Beberapa jenis bahkan hampir setiap hari berganti kulit. Kulit lama yang terkelupas biasanya akan dimakan sendiri oleh katak.
Katak bisa dikonsumsi oleh manusia!
Beberapa jenis katak bisa dikonsumsi dagingnya. Alternatif makanan protein pengganti daging ayam dan daging sapi yang sering kita konsumsi. Jenis, seperti katak hijau (Rana macrodon) dan katak sawah (Rana cancrivora) sering diolah oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan yang lezat.
Pada tahun 70-an hingga 80-an Indonesia pernah menjadi negara pengekspor katak terbesar di dunia bersama dengan India dan Bangladesh. Sebelum akhirnya ekspor katak dilarang karena bisa merusak ekosistem.
Akhirnya Indonesia mendatangkan katak jenis baru yang disebut Bullfrog dari Amerika Utara untuk dibudidaya. Katak jenis ini memiliki banyak kelebihan, yaitu sangat besar (500 gram saat dewasa) dan mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan Indonesia. Katak jenis ini memiliki gizi yang tinggi terutama kandungan protein hingga nyaris 20 gram per 100 gram berat daging. Hampir mendekati protein dada ayam yang memiliki kandungan protein 30 gram per 100 gram daging.
Katak punya gigi!
Kita harus tahu jika katak juga memiliki gigi yang terletak di rahang atasnya. Gigi ini berfungsi untuk membuat mangsa tak berdaya hingga akhirnya katak bisa menelan mangsanya perlahan-lahan.
Katak tidak minum dari mulut!
Berbeda dengan kita yang minum melalui mulut. Katak minum melalui kulitnya yang bisa menyerap cairan. Mulut katak hanya digunakan untuk mencari makanan.
Katak sebagai Indikator Lingkungan.
Katak memiliki kulit yang permeable atau bisa ditembus. Karena itulah, apapun bisa masuk ke dalam tubuh katak. Mulai dari air, udara bahkan racun dari air yang tercemar. Untuk itu katak membutuhkan lingkungan yang bersih. Sedikit saja lingkungan tercemar maka katak akan terkena dampaknya secara langsung, terserap ke dalam kulit.
Selain itu, katak bertelur di dalam air. Telur katak hanya berlapis lendir, tidak bercangkang. Sehingga jika air tercemar, maka bakal anakan katak juga akan mati. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin beberapa jenis katak akan punah.